Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan ketentuan untuk membatasi produksi semikonduktor di China selama 10 tahun mendatang, bagi penerima subsidi semikonduktor AS senilai 39 miliar dolar AS.
Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Korea Selatan telah meminta AS untuk meninjau ulang kebijakan tersebut, guna melonggarkan batasan yang diusulkan pada perluasan produksi oleh produsen semikonduktor Korea Selatan di China.
Pada 21 Maret lalu, Kementerian Perdagangan AS merilis ketentuan terperinci yang terkait dengan subsidi untuk peneliti dan produsen semikonduktor berdasarkan Undang-undang Chips. Terbukti bahwa Samsung Electronics dan penerima potensial lainnya dilarang untuk memperluas kapasitas produksi di China lebih dari lima persen.
Menanggapi hal itu, Seoul kemudian mengeluarkan tanggapan resmi yang menekankan bahwa, ketentuan pembatasan tidak boleh diterapkan dengan cara yang membebani perusahaan yang berinvestasi di AS secara tidak masuk akal.
Secara rinci, Korea Selatan meminta kepada pemerintah AS untuk melakukan tinjauan kembali definisi semikonduktor tujuan umum, yang menetapkan batas produksi 10%, dan perluasan fasilitas produksi yang sebenarnya.
Permintaan tersebut adalah seruan nyata dari Seoul kepada Washington untuk mengizinkan produsen chip Korea Selatan dalam meningkatkan produksi di China, sembari menerima subsidi dari AS.
Kementerian Perdagangan AS akan memutuskan rincian standar terkait dalam tahun ini, setelah meninjau pandangan dan pendapat dari berbagai bidang.