Jumlah bayi yang lahir di Korea Selatan pada bulan Maret mengalami penurunan lebih dari 8% jika dibandingkan pada tahun lalu, dan terus memecahkan rekor terendah baru.
Melihat data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Korea pada hari Rabu (24/05), tercatat sebanyak 21.138 bayi yang lahir pada bulan Maret. Angka tersebut turun sebanyak 1.864 bayi, yaitu 8,1% jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Jumlah tersebut bahkan menandai yang terendah untuk bulan Maret sejak data tersebut dikumpulkan mulai Februari 1981 silam.
Penurunan angka kelahiran per bulan terus dilanjutkan selama 84 bulan berturut-turut sejak April 2016 lalu.
Angka kelahiran per tahun pun terus mencatatkan penurunan selama tujuh tahun empat bulan.
Tingkat kelahiran, jika merujuk pada jumlah bayi yang lahir per seribu orang per tahun, mencapai 4,9 orang di Maret.
Sementara itu, jumlah kematian turun 35,2% dibandingkan tahun lalu, yang tercatat sebesar 15.689 jiwa. Penurunan angka kematian tersebut relatif besar karena jumlah kematian meningkat secara signifikan di Maret pada tahun lalu akibat pandemi COVID-19 yang saat itu tengah merebak.
Dengan melihat data bahwa angka kematian melebihi daripada jumlah kelahiran, maka penurunan populasi Korea Selatan tercatat mencapai 7.784 jiwa. Korea Selatan nampak terus mengalami penurunan populasi alami selama 41 bulan sejak November 2019.
Namun di sisi lain, jumlah pernikahan di bulan Maret justru melonjak 18,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tercatat sebanyak 17.458 pernikahan. Jumlah perceraian juga naik 4,7% yakni 373 perceraian dibandingkan tahun lalu, menjadi 6.255 kasus perceraian.