Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima, Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (TEPCO) telah memulai proses untuk mengalirkan air laut ke sebuah terowongan di bawah laut, yang nantinya akan membantu dalam proses pembuangan air terkontaminasi ke laut.
TEPCO mengatakan terowongan sepanjang sekitar satu kilometer tersebut telah diisi dengan sekitar 6.000 ton air laut pada hari Selasa (06/06). Dengan demikian, terowongan untuk membuang air terkontaminasi zat radioaktif di PLTN Fukushima ke laut hampir rampung.
Komisi Pengaturan Nuklir Jepang pun baru-baru ini telah merampungkan pemeriksaan terhadap terowongan tersebut. Sehingga persiapan pembuangan air hampir selesai, jika melihat hanya ada alat berat yang tersisa di dalam terowongan yang akan dikeluarkan.
NHK Jepang mengabarkan pada hari Selasa (06/06), bahwa sistem pembuangan air ini hampir selesai, kecuali untuk sebuah waduk yang akan menampung air olahan sebelum dibuang ke laut. Disebutkan bahwa seluruh pekerjaan konstruksi direncanakan akan rampung paling lambat akhir bulan ini.
TEPCO berencana akan membuang air dengan menggunakan air laut dalam terowongan ke laut, sesudah proses pengolahan limbah radioaktif dari air yang terkontaminasi melalui sistem pemurnian air yang terkontaminasi, ALPS dan diencerkan dengan air laut tersebut.
Tentunya proyek tersebut masih menghadapi penentangan dan kekhawatiran dari negara-negara sekitarnya yang semakin meningkat.
Namun demikian, pemerintah Tokyo menjalankan proyek untuk membuang air terkontaminasi di PLTN Fukushima ke laut pada musim panas tahun ini dengan lancar.