Kantor kepresidenan Korea Selatan mengkritik Duta Besar Cina untuk Seoul, Xing Haiming, atas pernyataan kontroversialnya baru-baru ini mengenai hubungan Korea Selatan-AS.
Seorang pejabat di kantor kepresidenan membahas masalah itu pada hari Senin (12/06), dengan mengatakan bahwa kegagalan dalam menjalankan peran sebagai penghubung dengan baik dapat merusak kepentingan nasional kedua negara, baik negara asal maupun negara tuan rumah.
Pejabat tersebut kemudian merujuk pada Pasal 41 Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik, yang menyatakan bahwa adalah tugas seorang diplomat untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara penerima.
Dalam sebuah pertemuan dengan Ketua Oposisi Utama Partai Demokrat Lee Jae-myung pekan lalu, Duta Besar Cina, yang menyinggung kebijakan urusan luar negeri pemerintah Yoon, mengatakan bahwa tanggung jawab untuk hubungan bilateral yang tegang tidak terletak pada Beijing dan bahwa bertaruh pada kemenangan AS atas Cina adalah sebuah kesalahan.
Sebagai tanggapan langsung, Wakil Menteri Luar Negeri Seoul, Chang Ho-jin, memanggil Xing keesokan harinya, dan mencatat bahwa kritik publik Duta Besar terhadap kebijakan Korea Selatan dengan menggunakan istilah-istilah yang tidak benar dan tidak dapat diterima tidak hanya bertentangan dengan norma-norma diplomatik, namun juga dapat ditafsirkan sebagai campur tangan pada politik dalam negeri.
Cina kemudian memanggil Duta Besar Korea Selatan untuk negara itu pada akhir pekan sebagai langkah pembalasan.