Diperkirakan porsi penduduk berusia tua di Korea Selatan akan masuk dalam kategori paling tinggi diantara negara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dengan 30% dari seluruh total populasi Korea Selatan yang merupakan kalangan berusia 75 tahun ke atas pada 50 tahun ke depan. 

Selain itu, 6 dari 10 orang kalangan lansia merasa kurang pada pendapatannya. 60% diantara kalangan lansia berusia 65-74 tahun dan 40% diantara kalangan lansia berusia 75-79 tahun menyatakan ingin bekerja. 

Badan Statistik Nasional Korea Selatan mengumumkan ciri khas kalangan lansia dan perubahan kesadarannya pada hari Jumat (16/06). 

Menurut data statistik tersebut, dikatakan bahwa porsi penduduk yang berusia 65 tahun ke atas pada tahun ini mencapai 18,4%, dan porsi penduduk berusia 75 tahun ke atas mencapai 7,7%. Sehingga porsi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang 17%, Italia 12,7%, Inggris 9,6%, dan Amerika Serikat 7,4%.

Namun porsi penduduk berusia 75 tahun ke atas diperkirakan akan semakin meningkat hingga 16% pada tahun 2037, dan 30,7% pada tahun 2070 mendatang. Hal itu berarti 3 dari 10 penduduk Korea Selatan pada 50 tahun ke depan akan mencapai kalangan lansia dengan umur 75 tahun ke atas. 

Porsi tersebut paling besar diantara negara anggota OECD, dan kecepatan penuaan usia penduduk juga diperkirakan akan lebih cepat dibandingkan negara-negara lainnya. 

Sementara itu, porsi penduduk berusia 65 tahun ke atas juga akan mencapai 31,9% pada tahun 2037 dan 46,6% pada tahun 2070 mendatang. 

Rasio kemiskinan kalangan lansia berusia 66-75 tahun mencapai 30,5%, dan angka itu lebih rendah dibandingkan dengan kalangan berusia 76 tahun ke atas. 

78,7% dari kalangan berusia 65-74 tahun, dan 46% dari kalangan berusia 75 tahun ke atas menangani biaya kehidupan dengan diri sendiri atau pasangannya melalui pendapatan kerja, pendapatan usaha sendiri, dana pensiun, dan sumber dana lainnya.

Sampai tahun lalu, 59,6% kalangan berusia 65-74 tahun dan 39,4% kalangan berusia 75-79 tahun ingin bekerja, dan angka tersebut meningkat masing-masing 11,9% dan 11,8% jika dibandingkan dengan 10 tahun lalu. 

Mereka ingin bekerja untuk membiayai biaya kehidupan sehari-hari, dan kebanyakan kalangan lansia ingin bekerja sebagai pekerja paruh waktu.