Korea Utara mengakui kegagalan peluncuran satelit pengintai militer yang dilakukan pada bulan Mei lalu sebagai 'kekurangan paling serius' dan menjanjikan peluncuran lainnya yang berhasil dalam waktu dekat.
Media milik pemerintah Korea Utara, termasuk Rodong Sinmun mengabarkan pada hari Senin (19/06) bahwa Rapat Pleno ke-8 Komite Sentral Partai Buruh Korea, partai berkuasa Korea Utara diadakan selama tiga hari sejak tanggal 16 Juni.
Selama rapat pleno tersebut, rezim Pyongyang menilai kegagalan peluncuran satelit mata-mata tersebut sebagai 'kekurangan paling serius', serta kritik terbuka ditujukan kepada para pejabat yang bertanggung jawab atas gagalnya peluncuran setelit itu.
Rodong Sinmun melaporkan bahwa ada "kekurangan yang tidak dapat diabaikan", mengutip kegagalan peluncuran 31 Mei, yang disebut sebagai proyek strategis penting dalam pengembangan ruang angkasa negara itu.
Ditambahkan pula, tugas militan untuk meningkatkan kemampuan intelijen pengintaian diberikan untuk meluncurkan satelit pengintaian militer dalam waktu dekat, setelah menganalisis secara menyeluruh penyebab kegagalan peluncuran.
Rodong Sinmun juga mengabarkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un turut hadir dalam rapat tersebut bersama para pejabat partai untuk membahas strategi luar negeri dan kinerja ekonomi.