Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah menyatakan penyesalannya setelah Korea Utara menyalahkan Seoul dan Washington atas meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.
Menilai pertemuan Rapat Pleno ke-8 Komite Sentral Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korea Utara, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri pada hari Senin (19/06) menanggapi sumpah Korea Utara untuk mengembangkan senjata nuklir sebagai tanggapan atas "situasi keamanan yang berubah" yang disebabkan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Korea Utara harus keluar dari jalur yang salah dan mendesak untuk kembali ke jalur denuklirisasi.
Menanggapi pernyataan rezim itu bahwa proyek pengembangan ruang angkasa adalah "tugas mendesak", pejabat itu mengatakan bahwa tugas mendesak itu adalah perbaikan kondisi kehidupan rakyat yang menderita kesulitan ekonomi yang parah.