Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari kedua kunjungannya ke Prancis, hari Selasa (20/06). 

Pada pertemuan puncak itu, kedua pemimpin membahas berbagai agenda, termasuk tanggapan bersama untuk melawan ancaman Korea Utara dan peningkatan kerja sama ekonomi bilateral mereka.
 
Menyebut Prancis sebagai teman lama dan sekutu sejati, Yoon dan Macron mencatat bahwa hubungan persahabatan kedua negara mulai berkembang ketika kebebasan dan perdamaian Korea Selatan terancam selama Perang Korea.
 
Berdasarkan hubungan yang erat itu, keduanya berkomitmen melanjutkan kerja sama dalam tanggapan gabungan untuk menangani ancaman Korea Utara. Demikian, Korea Selatan dan Prancis sepakat akan menyampaikan dengan satu suara untuk menanggapi pengembangan nuklir, ancaman di sektor dunia maya dan masalah hak asasi manusia di Korea Utara.
 
Selanjutnya Presiden Yoon mengungkapkan bahwa sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Korea Selatan akan berusaha untuk mengatasi tantangan serupa dalam kerja sama yang erat dengan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Prancis.
 
Selama pertemuan itu, Yoon juga melontarkan niat untuk mendukung upaya perdamaian dan rekonstruksi di Ukraina. Di sektor ekonomi, dua pihak membahas peningkatan kerja sama yang substansial di bidang ruang angkasa, penerbangan, pembangkit listrik tenaga nuklir, baterai dan semikonduktor.
 
Pada hari Rabu (21/06), Presiden Yoon akan hadir dalam sebuah acara dimana perusahaan-perusahaan teknologi tinggi di Eropa mendeklarasikan investasi ke Korea Selatan, dan dia menjelaskan kekuatan Korea Selatan sebagai tujuan investasi dan tekad pemerintah untuk inovasi regulasi terkait.