Perdebatan di antara partai politik mengenai keputusan pemerintah untuk mengecualikan "pertanyaan mematikan (killer questions)" dalam Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional (UMPTN) yang dikenal sebagai Suneung di Korea terus berlanjut.
Partai oposisi menuduh presiden menimbulkan risiko terbesar pada sistem pendidikan Korea, sementara partai yang berkuasa menganggap revisi itu penting untuk menciptakan persaingan yang adil dalam pendidikan.
Partai oposisi utama Partai Demokrat (DP) telah menyerukan peninjuan ulang sepenuhnya atas keputusan pemerintah untuk mengecualikan apa yang disebut sebagai "pertanyaan mematikan" dalam Suneung mulai tahun ini.
Menyinggung keputusan tersebut sebagai salah satu krisis terburuk dalam sejarah pendidikan negara, Ketua DP Lee Jae-myung mengkritik presiden Yoon Suk Yeol yang membuat kebingungan menjelang ujian pada tahun ini yang hanya tersisa beberapa bulan lagi.
Di sisi lain, pemerintah dan Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa bersikeras bahwa reformasi semacam itu dimaksudkan untuk menumbuhkan persaingan yang adil dalam pendidikan.
Pihak PPP mengarahkan serangan terhadap kelompok yang memiliki hak dan kepentingan dalam industri pendidikan swasta, dan mengatakan bahwa tidak adil jika sejumlah instruktur swasta menghasilkan puluhan miliar won per tahun sebagai keuntungan yang terlalu berlebihan.
Partai berkuasa dan oposisi diharapkan akan mengadakan rapat komite pendidikan parlemen pada minggu depan untuk membahas masalah ini.