Pemerintah Korea Selatan menyediakan tindakan penanggulangan yang diperkuat untuk mencegah dan mengurangi kerugian bencana akibat perubahan iklim.
Kementerian Lingkungan Hidup pada hari Kamis (22/06) menyatakan bahwa 'Tindakan Penanggulangan Penguatan Adaptasi Krisis Iklim Nasional ke-3' ditetapkan melalui peninjauan dalam rapat paripurna ke-4 Komite Pertumbuhan Hijau Netralitas Karbon 2050.
Tindakan penanggulangan itu merupakan rencana pelaksanaan yang diperkuat dari 'Tindakan Penanggulangan Penguatan Adaptasi Krisis Iklim Nasional ke-3' yang sedang dilaksanakan setelah ditetapkan pada tahun 2020 lalu karena dinilai langkah tersebut hanya terbatas dalam mengurangi dan mencegah kerugian bencana akibat perubahan iklim.
Tindakan penanggulangan yang diperkuat mencakup sistem pemantauan dan prakiraan iklim berdasarkan ilmu pengetahuan serta peningkatan akses informasi publik, peningkatan infrastruktur sosial yang mencerminkan risiko iklim di masa depan, penguatan prakiraan dan peringatan dini bencana iklim dan minimalisasi kerugian bagi kelompok rentan, hingga adaptasi iklim oleh semua pelaku.
Sesuai dengan tindakan penanggulangan tersebut, kelompok rentan terhadap gelombang panas atau gelombang dingin dapat menerima informasi langsung melalui pesan SMS mulai bulan ini.
Selain itu, peningkatan pengobatan untuk masyarakat yang terdampak akibat bencana juga dilakukan. Kementerian Lingkungan Hidup akan memberikan perawatan psikologis melalui Pusat Trauma Nasional yang dioperasikan oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Kementerian menyatakan, hal yang banyak disebut terkait bencana iklim adalah kebakaran hutan dan telah dikemukakan pentingnya memberikan perawatan bagi korban kebakaran hutan yang sangat tertekan karena kehilangan hartanya.
Selanjutnya, jenis dan ruang lingkup bencana yang mendapat bantuan pengobatan akan diperluas secara bertahap.