Pemerintah Korea Selatan akan memperkuat inspeksi keselamatan radiasi di tambak garam, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pembuangan air terkontaminasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, termasuk terjadinya kelangkaan garam laut.
Wakil Menteri Urusan Maritim dan Perikanan Korea Selatan Song Sang-geun menyampaikan dalam pengarahan pers pada hari Senin (26/06), bahwa pihaknya berencana akan memperluas pengujian tingkat kontaminasi radioaktif pada garam laut di lebih dari 35 lokasi setiap bulan mulai Juli.
Dia menuturkan bahwa pemerintah terus melakukan pemeriksaan keselamatan radiasi garam laut sebagaimana pengujian tingkat kontaminasi radioaktif di 10 tambak garam telah mulai dilakukan setiap bulan sejak April lalu.
Wakil Menteri Song menambahkan, akan melakukan inspeksi tambahan dengan langsung mengunjungi tambak garam dan gudang penyimpanan tambak garam bersama dengan perusahaan swasta di dalam dan luar negeri. Karena ada pihak yang kemungkinan berpandangan bahwa inspeksi saat ini tidak memadai.
Selanjutnya dia mengatakan bahwa sejak hari Minggu (25/06), satuan tugas inspeksi gabungan sudah dioperasikan secara aktif, dengan memulai pemeriksaan pada tiga distributor di daerah penghasil garam laut, seperti Mokpo dan Mooan.
Sementara itu, diantara sejumlah pantai yang sedang menjalani uji radioaktif darurat, Pantai Hamdeok di pulau Jeju, Pantai Saekdal di Jungmun, dan pantai Eulwangri di Incheon dinilai berada pada level yang aman.