Harian Jepang Sankei Shimbun melaporkan pada hari Selasa (27/06) bahwa seorang pejabat tinggi dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang mengatakan bahwa Perdana Menteri Fumio Kishida akan menentukan waktu pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif PLTN Fukushima. 

Menurut pejabat Kementerian tersebut, PM Kishida mengeluarkan keputusan terakhir terkait pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif setelah penyelesaian konstruksi fasilitas pembuangan air, berakhirnya pemeriksaan sebelum pembuangan oleh Komisi Regulasi Energi Atom Jepang, dan publikasi laporan terakhir dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA). 

Sebelumnya, pemerintah Jepang telah mengumumkan akan membuang air terkontaminasi zat radioaktif pada musim panas ini, namun hingga saat ini tidak menyatakan waktu rinci pembuangannya dengan jelas. 

Konstruksi fasilitas pembuangan air terkontaminasi hampir selesai pada hari Senin (26/06) setelah menarik peralatan penggali saluran di bawah laut dan menutupi salurannya. 

Harian Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa konstruksi akan disempurnakan setelah Tokyo Electric Power Company (TEPCO) menyelesaikan uji pengoperasian fasilitas pembuangannya yang telah berlangsung sejak tanggal 12 Juni lalu. 

Pemeriksaan sebelum pembuangan oleh Komisi Regulasi Energi Atom Jepang akan dilaksanakan pada hari Rabu (28/06) mendatang, namun belum dipastikan kapan pemeriksaan itu selesai. 

Laporan IAEA diperkirakan diumumkan pada bulan ini, namun ada kemungkinan hal itu juga akan ditangguhkan sampai bulan depan, dan Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi mengunjungi Jepang pada awal bulan depan untuk menyampaikan laporan ke PM Kishida. 

Jika tidak menemukan masalah lain dari pemeriksaan Komisi Regulasi Energi Atom Jepang dan laporan IAEA, PM Kishida akan menetapkan waktu pembuangannya. Namun juga terdapat beberapa variabel lain karena para nelayan sekitar PLTN Fukushima, negara tetangga, negara kepulauan di Pasifik yang tetap menolak pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah Jepang dan TEPCO telah berjanji dengan para nelayan Fukushima bahwa pihaknya tidak mengambil langkah apapun terkait pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif tanpa pemahaman pihak-pihak terkait. 

Sankei mengatakan bahwa pemerintah Jepang sulit membuang air PLTN Fukushima tanpa kesepakatan dari para nelayan karena ada janji tersebut.