Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengungkapkan tidak adanya rencana untuk kembali melanjutkan impor produk perikanan dari wilayah Fukushima, Jepang, dengan mencatat bahwa pembuangan air terkontaminasi PLTN Fukushima ke laut tidak berkaitan dengan larangan impor hasil perikanan tersebut.
Seorang pejabat senior kementerian menyampaikan kepada wartawan pada hari Selasa (27/06) mengenai kekhawatiran, bahwa pemerintah mungkin tidak memiliki alasan untuk menolak permintaan dari Jepang mengenai dimulainya kembali impor makanan laut Fukushima, berdasarkan hasil laporan keamanan yang akan segera dirilis oleh Badan Inspeksi Nuklir (IAEA).
Namun pejabat tersebut berulang lagi menegaskan bahwa, dengan tidak dicabutnya larangan impor makanan laut dari Fukushima dan prefektur sekitarnya, disebabkan karena faktor kesehatan dan keselamatan masyarakat Korea Selatan yang menjadi prioritas. Ditambahkan pula, hal itu hanya akan dipertimbangkan jika warga Korea Selatan dapat mengkonsumsi produk tersebut dengan aman.
Mengenai laporan Jepang bahwa Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi yang akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk menyampaikan penilaian tentang keamanan pembuangan air terkontaminasi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Lim Soo-suk mengatakan pada hari Rabu (28/06) bahwa pihaknya juga sedang menunggu laporan dokumen terakhir dari IAEA.