Harian Jepang Yomiuri Shimbun mengabarkan pada hari Rabu (05/07) bahwa Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi sedang dikoordinasikan untuk mengadakan pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan dan Cina, di sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM). Dimana pertemuan tersebut akan berlangsung di Jakarta, Indonesia pada tanggal 13 dan 14 Juli mendatang. 

Menteri Hayashi berencana untuk bertemu dengan rekannya dari Korea Selatan dan Cina untuk menuturkan rencana Jepang dalam membuang air terkontaminasi PLTN Fukushima, berdasakan laporan akhir IAEA yang dinilai telah memenuhi standar keamanan internasional. 

Dirinya meminta pengertian dari Korea Selatan dan Cina yang sangat menentang pembuangan air limbah, meskipun Tokyo telah menyelesaikan persiapan sepenuhnya untuk membuang air terkontaminasi ke laut. 

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida pun telah menginstruksikan para pejabatnya dalam sebuah rapat kabinet pada 30 Juni lalu untuk dengan sopan menjelaskan rencana pembuangan air limbah nuklir tersebut baik dalam maupun luar negeri. 

Sehari sebelumnya, Duta Besar Cina untuk Tokyo Wu Jianghao menyerukan agar rencana itu untuk ditunda, mengutip bahwa pembuangan air limbah radioaktif yang ditimbulkan akibat kecelakaan PLTN ke laut tidak pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia. 

Menanggapi hal itu, juru bicara pemerintah Jepang mengatakan bahwa analisis keamanan dari rencana untuk membuang air terkontaminasi ke laut telah dilakukan secara transparan berdasarkan bukti ilmiah.