Media Jepang mengabarkan bahwa pemerintah Tokyo telah mulai menyempurnakan rincian untuk terus maju dengan pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut pada awal bulan depan.
Nihon Keizai Simbun melaporkan perkembangan tersebut sehari setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) merilis laporan akhir pemeriksaan dan kajian yang menilai bahwa rencana Tokyo untuk membuang air terkontaminasi telah memenuhi standar keamanan internasional.
Menurut media itu, pemerintah Jepang akan memulai proses pembuangan air limbah nuklir setelah memberikan pemahaman kepada para nelayan Jepang dan negara-negara di sekitarnya mengenai keamanan rencana tersebut.
Melihat laporan akhir yang sebelumnya dirilis oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada hari Selasa (04/07), rencana Jepang untuk membuang air limbah radioaktif olahan itu memiliki kredibilitas dari aspek teknik.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan, jika pemerintah Tokyo memutuskan untuk melangsungkan pembuangan air terkontaminasi olahan yang sudah memenuhi standar keamanan yang diberikan IAEA, akan memiliki dampak yang dapat diabaikan pada lingkungan.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya menghormati laporan final dari IAEA yang menilai bahwa rencana Jepang untuk membuang air limbah PLTN Fukushima telah memenuhi standar keamanan global.
Park Gu-yeon, Wakil Pertama Menteri Koordinasi Kebijakan Pemerintah, mengungkapkan sikap pemerintah dalam pengarahan pers tentang pembuangan air limbah radioaktif pada hari Rabu (05/07).
Ditambahkan pula, dia telah berulang kali menyebutkan bahwa posisi dasar pemerintah Seoul adalah menghormati kesimpulan IAEA, karena badan PBB itu telah disepakati secara internasional.