Pemerintah Korea Selatan akan mengembangkan sistem pertahanan untuk melindungi fasilitas utama pemerintah dan militer dari serangan pesawat tanpa awak Korea Utara.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan pada hari Kamis (06/07) mengumumkan rencana untuk menerima penawaran dari perusahaan lokal hingga 8 Agustus untuk proyek sistem pertahanan 'anti-drone' dengan nilai 48,5 miliar won, atau sekitar 37 juta dolar AS.
Proyek ini dirancang untuk melindungi pangkalan udara dan angkatan laut serta lembaga pemerintah dari serangan drone oleh pasukan musuh.
Pengenalan sistem ini merupakan salah satu aspek dari langkah-langkah yang disampaikan oleh militer kepada Presiden Yoon Suk Yeol setelah serangan drone oleh Korea Utara akhir tahun lalu. Pihak militer menyatakan bahwa mereka akan segera mengadakan berbagai sistem yang dapat menyerang drone musuh sambil meminimalkan kerusakan sipil.
Sistem anti-drone akan menggunakan pendekatan "soft kill" yang dapat melumpuhkan drone, bukan sistem "hard kill" yang bisa menghancurkan.