Partai Demokrat Korea memulai aksi mogok untuk memprotes pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif PLTN Fukushima ke laut pada hari Kamis (06/07).
Sebanyak 120 orang anggota partai tersebut bertemu di depan Majelis Nasional Korea Selatan pada pukul 19.00 hari Kamis (06/07) dan melakukan aksi untuk menolak pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif.
Ketua Lee Jae-myung mengatakan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan pihaknya tidak merekomendasikan atau mengizinkan pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif di dalam laporan IAEA, dan pihaknya tidak bertanggung jawab atas hasilnya.
Ditambahkan pula, hal itu membuktikan bahwa IAEA juga tidak menjamin keamanan terhadap air terkontaminasi zat radioaktif. Namun demikian pemerintahan Yoon memaksa masyarakat Korea Selatan untuk langsung mempercayai Jepang atau hasil laporan IAEA tanpa adanya pemeriksaan obyektif.
Ketua Fraksi Partai Demokrat Korea Park Kwang-on mengatakan bahwa tindakan darurat selama 17 jam adalah waktu yang dibutuhkan saat bencana PLTN Fukushima terjadi setelah kehilangan fungsi pendinginannya pada tahun 2011 lalu.
Setelah ungkapan Park tersebut selesai, para anggota Partai Demokrat Korea menyampaikan pidato secara estafet hingga malam hari Kamis, dan melanjutkan pidato tersebut pada hari Jumat (07/07) mulai pukul 08.00 pagi.