Korea Selatan memulai program 'Sabuk K-Beras' (K-Rice Belt) untuk menyebarkan benih padi dan teknologi pertanian Korea guna meningkatkan produksi beras di negara-negara Afrika.
Kementerian Pertanian Korea Selatan pada Senin, 19 Juli mengadakan pertemuan di Seoul bersama Menteri Pertanian mengenai program "Sabuk K-Beras" tersebut dan mengumumkan peluncuran resmi program Bantuan Hibah Korea (ODA) bagi delapan negara di Afrika untuk melawan minimnya infrastruktur pertanian di negara mereka.
Pertemuan tersebuh dihadiri oleh pejabat tingkat menteri dari delapan negara, Ghana, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Senegal, Uganda, Kamerun dan Kenya, bersama Wakil Gubernur Bank Pembangunan Afrika.
Kementerian Pertanian percaya bahwa proyek ini akan berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan di negara-negara Afrika tersebut, sebagaimana proyek itu mengarah tidak hanya pada distribusi varietas, tetapi juga dukungan teknologi pertanian.
Pemerintah menargetkan tingkat swasembada pangan negara naik secara keseluruhan menjadi 55,5 % pada tahun 2027, dibandingkan 44,4 % pada tahun 2021.
Pada hari Senin, Kementerian telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan negara-negara tersebut untuk membentuk sistem kerja sama internasional jangka panjang.