Presiden Yoon Suk Yeol bertemu dengan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, pada hari Selasa (11/07) di Lithuania dan keduanya mengadopsi Program Kemitraan yang disesuaikan Secara Individual (ITPP) untuk mempererat kerja sama bilateral di 11 bidang.
Di bawah program tersebut, kedua belah pihak akan secara teratur mengadakan pertemuan tingkat kerja dan tingkat tinggi tentang urusan negara dan militer serta membentuk kelompok konsultatif untuk memperkuat kemampuan anti-terorisme.
Terlebih, Kantor Kepresidenan di Seoul mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong partisipasi pasukan Korea Selatan dalam latihan militer yang dipimpin oleh NATO. Hingga saat ini, partisipasi pasukan Korea Selatan terbatas hanya untuk mengikuti latihan militer dunia maya NATO.
Menurut Kantor Kepresidenan, keduanya telah membahas upaya untuk secara menyeluruh meningkatkan pembagian intelijen dengan NATO, namun tidak dijelaskan secara rinci.
Pendekatan dengan NATO, yang merupakan persekutuan militer terbesar di Barat diperkirakan dapat menimbulkan pengaruh besar dan tekanan terhadap Korea Utara.
Setelah pertemuan tersebut, presiden Yoon akan menggelar serangkaian pertemuan dengan para pemimpin dari Selandia Baru serta Norwegia dan negara lainnya.
Yoon kemudian akan menghadiri pertemuan puncak antara negara-negara anggota NATO dan negara-negara mitranya yang digelar pada hari Rabu (12/07) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Yoon akan menyampaikan rencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan keuangan bagi Ukraina, yang merupakan agenda utama dalam pertemuan tersebut.
Dia juga diharapkan akan menekankan perlunya tanggapan gabungan atas provokasi nuklir dan rudal Korea Utara sebagaimana keamanan di benua Eropa dan keamanan di Asia-Pasitik yang tidak terpisahkan.