Pertemuan Menteri Luar Negeri Korea Selatan dan Jepang berlangsung di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta pada hari Kamis (13/07).
Karena pertemuan itu diadakan usai Konferensi Tingkat Tinggi antara Korea Selatan dan Jepang di Lithuania pada hari Rabu (12/07), maka diperkirakan pembahasan detail terkait isu-isu yang telah dibicarakan oleh para pemimpin kedua negara akan dibahas.
Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yun Suk Yeol telah menyampaikan sejumlah permintaan Korea Selatan kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida terkait pembuangan air yang terkontaminasi zat radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut. Sehingga, kedua Menteri diharapkan dapat membahas tindak lanjutnya untuk dapat segera dilaksanakan.
Presiden Yoon meminta tiga permintaan dari Korea Selatan, yakni berbagi informasi dengan Seoul secara langsung mengenai apakah upaya pra-pembuangan air Fukushima telah dilaksanakan sesuai rencana. Selanjutnya partisipasi ahli Korea Selatan pada seluruh prosedur pembuangan, serta menghentikan pembuangan air jika terjadi masalah, seperti kepadatan zat radioaktif yang berlebihan yang melampaui level batas yang diizinkan kemudian dilaporkan ke Korea Selatan.
Terkait dengan hal itu, Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah dalam pengarahannya pada Kamis (13/07) mengatakan bahwa pemerintah segera berdiskusi dengan pihak Jepang untuk tindak lanjutnya.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi juga bertukar pendapat tentang rencana pencegahan provokasi rudal dan nuklir Korea Utara berdasarkan kerja sama kedua negara, karena mereka bertemu pada saat tingkat provokasi Korea Utara memuncak dengan peluncuran rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat.