Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi menggelar pertemuan di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta pada hari Kamis (13/7).
Pada pertemuan yang diadakan dua bulan kemudian setelah KTT G7 di Hiroshima bulan Mei lalu, kedua Menteri membahas isu-isu yang telah dibicarakan oleh pemimpin kedua negara sehari sebelumnya, yaitu pembuangan air yang terkontaminasi zat radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut dan provokasi rudal dan nuklir Korea Utara.
Menteri Park menyampaikan kepada rekannya dari Jepang bahwa pihaknya mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakatnya, sehingga pemerintah Jepang harus mengambil langkah-langkah untuk menjaga transparansi dan ketepatan yang tinggi untuk memastikan keamanan ilmiah serta kepastian publik.
Selanjutnya, Menteri Korea Selatan itu juga meminta Jepang untuk berbagi informasi tentang pantauan real time dan pemberhentian pembuangan segera jika terjadi situasi yang tidak normal seperti kelebihan standar yang ditetapkan.
Menteri Hayashi diketahui membalas, bahwa pihaknya akan mengambil tindakan penanggulangan sesuai prosedur jika kepadatan zat radioaktif melebihi standar, termasuk pemberhentian pembuangan sesuai dengan rencananya.
Selain itu, mengingat pertemuan Menteri Luar Negeri telah tujuh kali dilakukan sejak Pemerintahan Yoon Suk Yeol dan kedua Menteri menilai kerja sama antara Korea Selatan dan Jepang diperkuat dari segi pemerintah, perusahaan, maupun sipil.
Menteri Park dan Hayashi juga sepakat untuk mengatur jadwal untuk pemulihan pertemuan dewan ekonomi tingkat tinggi bilateral dalam tahun ini. Pertemuan itu dipimpin Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dan Jepang serta melibatkan semua Kementerian terkait perekonomian, tapi dihentikan sejak tahun 2017 karena Jepang menentang pemasangan "patung gadis perdamaian" di Busan.
Mengenai peluncuran rudal balistik jarak jauh Korea Utara pada hari Rabu (12/07), kedua pihak mengecam Pyongyang telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB lalu menegaskan provokasi Pyongyang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.
Kedua pihak sepakat akan pentingnya kerja sama Korea Selatan, Jepang, dan Cina terkait pentingnya ASEAN yang semakin meningkat di wilayah Indo-Pasifik dan sepakat untuk melakukan kerja sama yang erat demi revitalisasi awal badan kerja sama KTT trilateral.