Uni Eropa (UE) telah setuju untuk mencabut aturan pembatasan impor makanan Jepang yang diberlakukan setelah bencana nuklir Fukushima tahun 2011.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan tersebut dalam sebuah konferensi pers bersama setelah pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Brussels, Belgia pada hari Kamis (13/07).
Von der Leyen mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat berdasarkan kajian ilmu pengetahuan dan bukti ilmiah yang ada, serta menambahkan bahwa seluruh 27 negara anggota Uni Eropa menyetujui langkah tersebut.
Pernyataan bersama dari Uni Eropa dan Jepang mengatakan bahwa Uni Eropa menyambut baik upaya-upaya transparan Jepang dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
Namun, dalam siaran pers terpisah, Komisi Eropa mencatat bahwa meskipun peraturan telah sepenuhnya dicabut, penting bagi Jepang untuk terus memantau radioaktivitas dalam produk perikanan dan mempublikasikan temuannya.