Militer Korea Selatan menegaskan kembali bahwa pihaknya tetap bersikeras pada kebijakan untuk tidak memberikan senjata mematikan ke negara-negara yang berperang setelah Kantor Kepresidenan mengumumkan rencana untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jeon Ha-kyu mengatakan dalam pengarahan pers pada hari Senin (17/07), bahwa kebijakan untuk tidak memasok senjata mematikan ke zona konflik aktif tidak mengalami perubahan, dan rincian perjanjian bantuan tambahan ke Ukraina akan disimpulkan setelah pembicaraan lebih lanjut.
Juru Bicara Jeon menuturkan bahwa pihaknya telah memutuskan pengiriman alat untuk mendeteksi ranjau portabel dan alat pelindung tubuh pada awal bulan Juli ini, dan kapal tanker udara KC-330 Cygnus Angkatan Udara telah dikerahkan untuk memberikan bantuan ke Ukraina tersebut.
Sebelumnya, Kantor Kepresidenan mengatakan bahwa Seoul akan menambah penyediaan berbagai kendaraan dan peralatan termasuk detektor ranjau ke negara tersebut di tengah meningkatnya permintaan.