Pemerintah Korea Selatan memperbarui data korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor karena hujan deras. Data terbaru mencatatkan sebanyak 40 orang meninggal dunia dan 9 orang hilang.

Jumlah korban jiwa itu meningkat setelah empat korban tewas yang terjebak di terowongan bawah tanah yang tergenang banjir di kota Choengju berhasil ditemukan. Sementara itu 34 orang lainnya sedang dirawat karena mengalami luka-luka. 

Korban jiwa akibat hujan lebat di Korea Selatan berpusat pada wilayah di provinsi Gyeongsang Utara dan provinsi Chungcheong. Termasuk hingga kini, total 27 orang meninggal dunia atau hilang di provinsi Gyeongsan Utara yang mengalami kerusakan besar akibat tanah longsor. 

Di provinsi Chungcheong Utara, dilaporkan terdapat 16 orang meninggal dunia, termasuk korban tewas di terowongan bawah tanah di kota Cheongju. 

Secara keseluruhan, lebih dari 10 ribu warga terpaksa mengungsi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas banjir besar. Di antaranya, 5.500 pengungsi belum kembali ke rumah mereka. 

Selain itu, data terkini menyebutkan ada sebanyak 190 unit rumah hancur diterjang banjir besar, serta 6 kapal dan sekitar 60 kendaraan tenggelam. Sebanyak 630 fasilitas umum, termasuk jalan raya, jembatan dan tanggul juga terdampak dan dirusak atau hanyut akibat banjir besar. 

Lebih dari 26.000 hektar lahan pertanian, seperti sawah, ladang dan kebun, mengalami kerusakan, serta sebanyak 579 ribu ekor hewan ternak mati tersapu banjir.