Jumlah korban tewas dan hilang akibat hujan lebat di Korea Selatan selama sepekan terakhir bertambah menjadi 50 orang.
Menurut informasi dari Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan, hingga pukul 6 pagi hari Selasa (18/07), tercatat 41 orang tewas, 9 orang hilang dan 35 orang luka-luka akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak 9 Juli lalu.
Angka tersebut merupakan jumlah korban tewas dan orang hilang terbesar sejak 2011, ketika jumlah korban tewas mencapai 78 orang.
Orang yang dinyatakan hilang hingga saat masih terus dicari oleh tim SAR, setelah penemuan dua orang yang hilang di Yecheon, Provinsi Gyeongsang Utara, yang sejauh ini telah melaporkan 27 korban tewas atau hilang akibat tanah longsor.
Di Chungcheong Utara, jumlah korban tewas mencapai 17 orang, termasuk 14 orang yang tewas akibat banjir di kota Cheongju, sementara di Chungcheong Selatan dan Kota Sejong juga dilaporkan ada korban tewas.
Di sekitar 120 kota, kabupaten dan distrik, lebih dari 12 ribu orang yang terdiri dari 8 ribu rumah tangga dievakuasi ke tempat penampungan sementara.
Sekitar 320 unit rumah, 6 kapal penangkap ikan dan sekitar 60 kendaraan mengalami kerusakan akibat banjir, sementara lebih dari 900 fasilitas umum, termasuk jalan dan jembatan hanyut dan hancur.
Sekitar 30.000 hektar lahan pertanian terdampak akibat hujan lebat dan sekitar 633.000 hewan ternak, termasuk sapi, ayam, dan babi juga mati.