Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur pada hari Rabu (19/07) pagi.

Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan bahwa mereka mendeteksi peluncuran rudal tersebut dari daerah Sunan di Pyongyang antara pukul 3:30 pagi dan 3:46 pagi, dan rudal-rudal tersebut terbang sejauh 550 kilometer sebelum jatuh ke laut.

Militer Korea Selatan sedang dalam proses menganalisis rincian proyektil tersebut.

JCS mengutuk peluncuran rudal tersebut sebagai tindakan provokasi serius yang merusak perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan komunitas internasional, serta pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

JCS juga memperkuat kewaspadaan untuk menanggapi provokasi lebih lanjut.

Peluncuran tersebut dilakukan seminggu setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat Hwasong-18 ke Laut Timur.

Dua hari sebelumnya, Kim Yo-jong, kakak perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengeluarkan pernyataan yang mengkritik Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan karena memperkuat penangkalan yang diperluas terhadap Pyongyang.

Pada hari Selasa (18/07), kedua negara sekutu mengadakan pertemuan perdana Grup Konsultasi Nuklir (NCG) di Seoul dan kapal selam berkemampuan nuklir Angkatan Laut AS melakukan kunjungan ke Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.