Jumlah korban tewas akibat hujan lebat yang mengguyur Korea Selatan sejak minggu lalu bertambah menjadi 44 orang setelah 3 jenazah dari warga yang dilaporkan hilang sebelumnya ditemukan. 

Menurut data terkini dari Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan, hingga pukul 6 pagi hari Rabu (19/07), 44 orang meninggal dunia, 6 orang hilang dan 35 orang lainnya terluka akibat hujan lebat yang mengguyur Korea Selatan sejak tanggal 9 Juli lalu.

Ini menandai jumlah korban tewas dan hilang terbesar setelah 78 orang pada tahun 2011 lalu, dengan sebagian besar dari korban tersebut berasal dari provinsi Gyeongsang Utara dan Chungcheong.

Tanah longsor di Gyeongsang Utara menyebabkan 27 orang tewas atau hilang dan 17 orang lainnya terluka. Sementara jumlah korban tewas di Chungcheong Utara mencapai 17 orang, termasuk 14 orang yang tewas akibat terendam banjir di kota Cheongju. Chungcheong Selatan dan Kota Sejong juga melaporkan adanya korban tewas.

Sekitar 16 ribu orang dievakuasi ke tempat penampungan sementara seperti sekolah dan pusat-pusat komunitas, kemudian sekitar 7.800 orang belum kembali ke rumah mereka.

Sekitar 420 unit rumah mengalami kerusakan akibat banjir, sementara sekitar seribu fasilitas umum, termasuk jalan dan jembatan, hanyut dan hancur.

Sekitar 30 ribu hektar lahan pertanian juga hancur akibat hujan lebat dan sekitar 797 ribu ternak, termasuk sapi, ayam, serta babi, juga terdampak dan mati.