Setelah kembalinya mantan Direktur Urusan Unifikasi Partai Buruh Kim Yong-chol sebagai calon anggota Biro Politik Partai Buruh Korea Utara, terdapat sepekulasi bahwa Rezim Pyongyang akan berpotensi secara aktif terlibat dalam serangan dan operasi siber yang menargetkan Korea Selatan.
Seorang pejabat Badan Intelijen Nasional Korea mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu (19/07), bahwa Korea Utara kemungkinan akan terlibat dalam serangan dunia maya yang bertujuan untuk membawa perubahan pikiran dan perilaku menjelang pemilu Korea Selatan tahun depan, pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dan pemilihan presiden Taiwan.
Dia menuturkan bahwa Kim Yong-chol telah mengatur sejumlah serangan dunia maya Korea Utara, termasuk serangan digital Juli 2009 yang menargetkan situs web utama pemerintah, media, dan keuangan di Korea Selatan dan AS.
Mengutip pernyataan Korea Utara untuk memperkuat kemampuan nuklir dan rudal, serta peluncuran pesawat mata-mata lainnya dalam rapat paripurna Komite Pusat Partai Buruh ke-8 , dia menegaskan bahwa Korea Utara mungkin berfokus pada pencurian teknologi canggih dari negara-negara utama untuk mengumpulkan informasi di bidang ruang angkasa dan pertahanan.
Selanjutnya, Badan Intelijen Korea menilai bahwa Korea Utara telah mencuri aset mata uang kripto senilai 700 juta dolar AS dari aktivitas peretasan, dan jumlah itu setara dengan biaya peluncuran 30 rudal balistik antarbenua (ICBM).