Sebanyak 50 orang dikonfirmasi tewas dan hilang akibat hujan monsun yang melanda Korea Selatan sejak pekan lalu.

Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan mengumumkan data terkini hingga hari Kamis (20/07) pukul 6 pagi, total 46 orang tewas, dari penambahan 2 orang tewas yang ditemukan di Kabupaten Yecheon, Provinsi Gyeongsang Utara pada hari Rabu (19/07).

Sementara jumlah orang yang masih hilang hingga saat ini tercatat 4 orang dan upaya pencarian masih terus dilakukan.

Dengan dicabutnya peringatan hujan lebat, maka tingkat tanggap darurat yang saat ini berada di level 3 diturunkan ke level 1 mulai pukul 19.00 hari Rabu (19/07). Namun, peringatan krisis dipertahankan pada tingkat 'serius'.

Walaupun hujan telah berhenti, lebih dari 3.000 warga masih tinggal di tempat pengungsian sementara akibat kerusakan yang ditimbulkan dari tanah longsor.

Jumlah pengungsi yang meninggalkan rumah mereka karena banjir dan tanah longsor melebihi 17.000 orang dan sebanyak 3.100 orang dari mereka saat ini mengungsi di sekolah atau balai desa. 

Jumlah kerugian yang dikonfirmasi setelah hujan berhenti pun semakin meningkat. Hingga saat ini, tercatat ada sebanyak 540 unit rumah terdampak banjir dan sekitar 1.000 unit fasilitas umum seperti jalan, jembatan, sistem saluran air dan pembuangan limbah, serta tanggul sungai yang rusak.

Dampak kerugian untuk hasil pertanian pun meningkat, tercatat ada 32 ribu hektar lahan pertanian yang hancur dan 797 ribu ternak mati akibat hujan lebat.