Pemerintah mengumumkan strategi untuk mengaktifkan jasa digitalisasi di lima bidang utama, yang meliputi logistik dan distribusi, keuangan, keamanan, administrasi, hingga pendidikan.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan memperkenalkan 'strategi digitalisasi industri jasa' dalam rapat Menteri untuk ekonomi darurat pada hari Jumat (21/07).
Strategi tersebut disediakan untuk meningkatkan daya saing industri dan kenyamanan publik dengan mengaktifkan jasa digital yang bergabung dengan segala jenis industri termasuk manufaktur, jasa, dan lainnya.
Di dalam sektor logistik dan distribusi, 'jasa pemanduan bus dengan presisi tinggi' diterapkan untuk menyuguhkan informasi rute atau lokasi bus secara real time di wilayah dimana waktu pengoperasian bus terasa panjang.
Di sektor keuangan, pihaknya memperluas kolaborasi dengan perusahaan pembayaran sederhana di Thailand, Malaysia, Taiwan, dan beberapa negara lain, agar para wisatawan dari Asia Tenggara bisa membayar di Korea Selatan melalui sistem mobile pay negara asal di toko afiliasi zero pay bersama jasa konfirmasi identitas paspor mobile.
Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan data tiap industri di dalam AI Hurb yang merupakan platform terbuka data pembelajaran kecerdasan buatan.
Mulai bulan depan, pemerintah akan memeriksa berbagai kendala di tiap bidang sesuai digitalisasi, dan akan menyediakan langkah lanjutan secara lebih cermat.