Amerika Serikat (AS) telah mengecam peluncuran rudal balistik Korea Utara pada hari Senin (24/07) malam dan menyerukan untuk kembali ke dialog.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan dalam konferensi pers rutin pada hari Senin (24/07) waktu setempat, bahwa AS mengutuk peluncuran rudal tersebut, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB dan merupakan ancaman bagi negara-negara tetangga rezim tersebut termasuk komunitas internasional.
Juru Bicara Gedung Putih menambahkan bahwa Washington berkomitmen untuk melakukan pendekatan diplomatik terhadap Pyongyang, dan mendesak rezim tersebut untuk melakukan dialog.
Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada Senin malam dan Selasa (25/07) dini hari.
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui peluncuran rudal Korea Utara dan sedang berkonsultasi dengan sekutu dan mitranya.
Komando tersebut menilai bahwa peluncuran tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel, wilayah, atau sekutu AS, namun dengan jelas menunjukkan bahwa program senjata terlarang Korea Utara mengacaukan situasi.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Senin waktu setempat, bahwa Korea Utara masih belum merespon kontak mengenai status tentara AS yang menyeberang ke Korea Utara pada pekan lalu.
Juru bicara Departemen Matthew Miller mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa AS belum melakukan komunikasi substantif dengan Korea Utara mengenai Pratu Travis King, dengan pertanyaan untuk memastikan keberadaan dan keselamatannya belum terjawab.
Mengenai laporan media bahwa Komando PBB (UNC) memulai pembicaraan dengan militer Korea Utara melalui jalur komunikasi yang disiapkan di Area Keamanan Bersama, Miller mengatakan bahwa belum ada komunikasi baru sejak pekan lalu.
Juru bicara itu mengatakan bahwa meskipun UNC mengkonfirmasi bahwa pesannya telah diterima oleh Korea Utara, ia tidak akan mengkategorikan hal itu sebagai tanggapan yang sebenarnya.
Dia menambahkan bahwa AS memiliki sejumlah saluran untuk mengirim pesan ke Korea Utara dan telah mengirimkan beberapa pesan, tetapi belum menerima balasan.