Desakan masyarakat untuk melindungi hak guru semakin membesar akibat kasus kematian dan kekerasan yang dialami oleh guru sekolah dasar di Korea Selatan.
Sebuah sekolah dasar di distrik Seocho-gu, Seoul, tampak dipadati oleh sejumlah orang yang berkabung untuk mengenang mendiang guru SD yang bunuh diri.
Banyak guru berempati atas tekanan dan emosi yang dialami oleh mendiang guru SD tersebut, karena terdapat banyak hal yang tidak adil terjadi di dalam kelas dan sekolah.
Sebuah catatan harian pribadi yang ditulis oleh guru SD tersebut pada dua pekan lalu dipublikasikan, dan dikonfirmasi bahwa dirinya mengalami kesulitan serta tekanan dalam mendidik para siswa.
Selanjutnya, Dinas Pendidikan Kota Seoul dan Kementerian Pendidikan Korea Selatan melakukan penyelidikan atas kasus kematian guru SD tersebut, dan juga akan melakukan konsultasi psikologis terhadap rekan dari mendiang guru itu.
Menteri Pendidikan Lee Joo-ho mengatakan bahwa Kementerian menganggap situasi saat ini sebagai kondisi yang serius, dan pihaknya menilai bahwa penting untuk segera memulihkan hak guru.
Sementara itu di dalam situs laporan yang dikelola oleh serikat kerja guru, diterima banyak laporan atas kasus kekerasan terhadap guru oleh orang tua murid di sekolah. Seperti yang terjadi di sebuah SD di Busan, dimana seorang siswa kelas tiga SD memukuli gurunya di dalam kelas pada bulan lalu.