Di tengah situasi meningkatnya kekhawatiran publik terhadap kasus aksi pembunuhan dengan senjata tajam di wilayah Sillim, Seoul, seorang tersangka yang mengumumkan tulisan terkait aksi pembunuhan ditangkap.
Dalam situs komunitas di internet pada hari Senin (24/07), terdapat unggahan tulisan yang berisikan 'akan membunuh 20 orang wanita di stasiun kereta api Silllim' yang diunggah bersama foto pembelian senjata tajam.
Laki-laki yang berusia sekitar 20-an tahun yang mengunggah tulisan tersebut kemudian langsung ditangkap oleh polisi pada hari Selasa (25/07).
Tim investigasi digital dari Kantor Polisi Seoul menyatakan bahwa laki-laki berinisial A menyerahkan diri pada hari Selasa dini hari ini dengan menelepon, dan polisi segera menangkapnya dengan tuduhan penyebaran ancaman.
Menurut polisi, A mengatakan bahwa dirinya mengunggah tulisan tersebut karena marah pada kasus pembunuhan di stasiun Sillim baru-baru ini, serta polisi menegaskan bahwa telah membatalkan pembayaran senjata tajam di internet.
Sementara itu dalam kasus pembunuhan di wilayah Sillim, polisi telah melakukan tes psikopat terhadap tersangka bermarga Jo yang menewaskan satu orang dan melukai tiga orang lainnya pada tanggal 21 Juli lalu.
Jo mengatakan bahwa dirinya ingin membuat orang lain tidak bahagia, karena nasibnya yang menyedihkan, serta mengeluarkan berbagai pernyataan seperti melakukan tindakan jahat karena mabuk, mengonsumsi narkoba, dan lainnya.
Jo akan diserahkan ke kejaksaan Korea Selatan pada tanggal 28 Juli mendatang.