Pemerintah dan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa di Korea Selatan telah memutuskan untuk merevisi peraturan hak asasi murid setelah kasus kematian seorang guru SD baru-baru ini, dan akan menyediakan pemberitahuan soal panduan kehidupan murid di sekolah pada bulan Agustus mendatang.

Adapun revisi RUU tersebut untuk melindungi hak guru yang akan segera didorong dalam waktu dekat, dengan membuat panduan manual untuk menanggapi pelanggaran hak guru dari orang tua murid. 

Keputusan tersebut diambil dalam sebuah rapat untuk langkah tanggapan melindungi hak guru dan pulihnya hak guru yang diadakan oleh pemerintah bersama partai berkuasa pada hari Rabu (26/07). 

Seorang anggota parlemen Partai Kekuatan Rakyat Lee Tae-gyu menuturkan bahwa partai dan pemerintah menganggap pembangunan hak guru sebagai masalah penting untuk melindungi semua siswa dan sekaligus tugas utama untuk menyelamatkan pendidikan publik.  

Keputusan tersebut menyusul konsensus masyarakat untuk perlu memulihkan hak guru yang tampaknya semakin runtuh dari sebelumnya, bertepatan dengan terjadinya kasus kematian guru SD tersebut. 

Ditambahkan pula, pemerintah akan mengupayakan untuk menciptakan budaya menghormati hak guru, di mana guru, siswa dan orang tua serta masyarakat setempat berpartisipasi bersama, dan akan terus mencari tugas yang diperlukan untuk menegakkan hak guru dengan mengumpulkan pendapat publik.