Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk melakukan uji coba dengan mendatangkan sebanyak 100 pekerja rumah tangga (PRT) asing pada paruh kedua tahun ini.
 
Hal itu dimuat dalam rencana proyek percobaan PRT asing yang baru diumumkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Korea Selatan pada hari Senin (31/07).
 
Layanan tersebut akan dapat digunakan oleh pasangan berpenghasilan ganda berusia 20-an hingga 40-an, orang tua tunggal dan wanita hamil yang tinggal di Seoul. 
 
Pertama-tama, kementerian berencana akan mendatangkan PRT dari Filipina, yang sedang menjalankan sistem sertifikasi terkait pekerja rumah tangga. Tentunya, kementerian juga akan melakukan verifikasi awal karir pekerja asing, termasuk kemampuan bahasa, sejarah kriminal dan lain sebagainya. 
 
Bahkan melalui pelatihan kerja sebelum dan setelah masuk ke Korea Selatan, para pekerja akan dididik bahasa dan budaya Korea, hukum perburuhan serta keterampilan terkait tata graha dan pengasuhan anak.
 
Para PRT asing akan melakukan tata graha dan pengasuhan anak, sementara pekerja asing tidak menginap di rumah para pengguna dan diperbolehkan hanya untuk perjalanan ke rumah majikan.

Pemerintah akan memilih agen proyek di antara agen layanan yang memegang sertifikat pemerintah dan meminta PRT asing menandatangani kontrak kerja dengan agen tersebut.

Akomodasi harus diatur oleh penyedia layanan, dan biaya akomodasi ditanggung oleh pekerja dan PRT asing akan diterapkan upah minimum yang sama dengan pekerja warga Korea.