Korea Selatan dilanda gelombang panas terik dan berbahaya selama akhir pekan lalu, yang mengakibatkan 15 orang meninggal dunia di seluruh negeri Korea Selatan karena menderita sengatan panas.
Sistem tekanan tinggi yang berada di atas wilayah Korea Selatan menyebabkan kenaikan suhu udara, dan cuaca panas yang sangat tinggi itu diperkirakan akan terus berlanjut hingga awal bulan Agustus.
Oleh karena itu, setiap pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah darurat terkait serta mengeluarkan peringatan untuk mencegah sengatan panas.
Selama dua hari pada akhir pekan lalu, yakni hari Sabtu (29/07) dan Minggu (30/07) kemarin, tujuh orang lanjut usia (lansia) meninggal dunia di provinsi Gyeongsang Utara akibat sengatan panas, termasuk dua orang yang berusia 90-an dan 80-an meninggal dunia saat bekerja di sawah pada siang hari.
Menurut Dinas Pemadam Kebakaran, semua 15 korban tewas memiliki suhu tubuh yang tinggi saat ditemukan.
Otoritas Kesehatan Korea Selatan melaporkan bahwa hingga pukul 16.00 pada hari Minggu (30/07), terdapat 73 orang menderita sengatan panas dan jumlah yang diduga meninggal dunia tercatat 6 orang hanya dalam waktu 1 hari pada Sabtu (29/07).
Jumlah orang yang menderita sengatan panas meningkat, dan beberapa orang dinyatakan meninggal, sehingga setiap pemerintah daerah dan lembaga umum bersama-sama untuk mengambil tanggapan darurat.
Pemda provinsi Gyeongsang Utara telah mengadakan rapat darurat secara virtual dengan para pejabat dari 22 pemda kota dan kabupaten untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terhadap sengatan panas, termasuk penduduk lansia yang tinggal sendiri.
Pemda provinsi Jeolla Utara pun mulai mengoperasikan sistem pengawasan ruang gawat darurat untuk penduduk yang menderita sengatan panas pada hari Senin (31/07). Selain itu, pemda kota Incheon telah memberikan bantuan khusus senilai 7 miliar won untuk biaya pendingin kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah pada bulan lalu.
Pemda provinsi Gyeonggi pun akan menyalurkan dana sebesar 39,3 miliar won untuk meminimalkan dampak terhadap ternak, termasuk kematian ternak akibat panas terik yang sedang melanda sebagian besar wilayah Korea Selatan.