Pemerintah kota Seoul pada hari Senin (31/07) membentuk satuan tugas (satgas) khusus pencegahan bencana banjir dan penanggulangan krisis iklim yang mencakup sejumlah instansi pemerintah, dalam rangka upaya untuk mengubah paradigma tanggap bencana seiring dengan perubahan iklim. Pertemuan perdananya pun langsung digelar pada hari yang sama.
Pemerintah membentuk tim khusus tersebut sejalan dengan timbulnya banyak korban jiwa saat hujan lebat baru-baru ini yang melanda Korea Selatan.
Ini merupakan tindak lanjut dari instruksi presiden yang sebelumnya mengungkapkan bahwa sistem pengendalian bencana dan cara penanganannya harus diubah secara mendasar.
Dalam satgas khusus tersebut terdiri dari 11 lembaga pemerintah, seperti Kementerian Keselamatan dan Administrasi Publik, Kementerian Pertanahan dan Transportasi, Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran, Badan Meteorologi Korea dan lainnya, bersama 18 pemerintah daerah.
Satgas yang dipimpin oleh Menteri Keselamatan dan Administrasi Publik Lee Sang-min, akan mengkaji standar pencegahan kerusakan terkait kriteria desain bangunan, penetapan wilayah berbahaya, pengendalian pendahuluan, serta evakuasi penduduk, mengingat hujan lebat diperkirakan akan lebih sering terjadi di masa mendatang.