Ekspor industri pertahanan Korea Selatan ke arah Uni Eropa dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diharapkan dapat meningkat secara signifikan.
Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Perlindungan Iklim (BMWK) dan Badan Pengawasan Ekspor dan Ekonomi Jerman (BAFA) pada hari Rabu (02/08) waktu setempat mengatakan, mulai tanggal 1 September mendatang akan menyederhanakan proses persetujuan ekspor untuk bahan pertahanan ke negara-negara anggota Uni Eropa (EU) dan negara-negara anggota NATO, antara lain Australia, Selandia Baru, Swiss dan Jepang serta negara-negara mitra seperti Korea Selatan.
Hingga saat ini, Korea Selatan semestinya mendapatkan persetujuan ekspor setelah melalui pemeriksaan yang ketat oleh pemerintah Jerman selama kurun waktu lebih dari tiga bulan, saat mengimpor suku cadang pertahanan produk Jerman dan mengekspor sistem persenjataan termasuk barang-barang terkait ke Jerman.
Akan tetapi mulai bulan depan, jika perusahaan Jerman mengekspor bahan pertahanan atau bahan penggunaan ganda tertentu yang bukan merupakan barang sensitif ke Korea Selatan, prosedurnya akan sangat disederhanakan hanya dengan melaporkannya setelah ekspor tanpa adanya prosedur persetujuan yang terpisah.
Demikian standar yang sama juga diterapkan untuk negara-negara EU dan sekutu NATO juga akan diterapkan untuk Korea Selatan ke depan.