Dinas Pendidikan Metropolitan Seoul memutuskan untuk mendorong langkah-langkah dalam memisahkan dan melindungi guru dari kekerasan psikis, termasuk komplain dari orang tua murid.
Dinas Pendidikan Seoul mengatakan dalam pengarahan pers pada hari Rabu (02/08), bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat perlindungan kegiatan pendidikan, dengan memprioritaskan dukungan sengketa hukum, penanganan pengaduan dan keluhan, serta kedisiplinan di segala aspek kehidupan siswa di sekolah yang dapat dirasakan langsung oleh guru.
Di bawah langkah tersebut, pada saat orang tua murid meminta pertemuan dengan guru atau menelepon, orang tua itu diwajibkan untuk melaporkannya terlebih dulu ke pihak sekolah. Dalam sistem itu, komplain tidak akan disampaikan langsung kepada guru, sementara keluhan umum akan ditangani dengan menerapkan AI Chatbot.
Kunjungan orang tua murid di sekolah pun akan diperketat, seperti orang tua harus menunggu di ruang tunggu dalam sekolah untuk mengikuti prosedur tertentu dalam menyampaikan komplain.
Untuk melindungi guru dari sengketa hukum, Dinas Pendidikan Seoul akan menyederhanakan prosedur pemberian bantuan biaya litigasi, dan juga memperluas cakupan bantuan lainnya bagi guru.