Otoritas Bandara Korea dan Otoritas Bandara Internasional Incheon serta maskapai penerbangan sipil Korea Selatan tengah memperketat pengawasannya, di tengah serangkaian ancaman yang berlangsung di dalam jejaring sosial (SNS), seperti ancaman serangan dengan sasaran acak.
Menurut Otoritas Bandara Korea dan Otoritas Bandara Internasional Incheon pada hari Senin (07/08), ditemukan adanya ancaman aksi terorisme di lima bandara, termasuk bandara internasional Incheon, bandara Gimpo, Gimhae, Jeju dan Daegu.
Polisi sedang melacak penulis yang mengklaim bahwa telah memasang bom di bandara internasional Incheon, dan saat bom meledak, orang-orang yang menyelamatkan diri akan ditikam dan ditabrak dengan truk.
Pihak kepolisian bandara juga telah melakukan upaya penyisiran dan pencarian menyeluruh di bandara-bandara lainnya, namun sejauh ini tidak menemukan adanya barang berbahaya atau mencurigakan.
Kedua perusahaan bandara bersiap untuk mengatasi situasi yang diduga berkaitan dengan aksi terorisme dengan lebih memperketat pengawasan dan kewaspadaan dari biasanya, untuk persiapan menghadapi keadaan darurat.
Untuk itu, pihak Bandara Internasional Incheon telah menaikkan level peringatan dari yang sebelumnya "peduli" menjadi "peringatan" mulai hari Senin (07/08). Pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan keamanan ketat, agar peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 dapat kembali menuju ke negaranya masing-masing dengan aman.
Setiap maskapai sipil pun telah meningkatkan keamanannya dalam menanggapi potensi kericuhan penumpang di dalam pesawat.