Presiden Yoon Suk Yeol memulai inspeksi rencana darurat untuk memastikan keamanan dan keselamatan bagi para peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 di Saemangeum, provinsi Jeolla Utara, karena badai tropis "Khanun" tengah bergerak menuju Semenanjung Korea. 

Sekretaris Kantor Kepresidenan Urusan Publik Kim Un-hye, mengatakan bahwa Presiden Yoon yang sedang mengambil masa cuti, telah menerima laporan tentang rencana darurat Jambore untuk menanggapi badai tropis Khanun dari Perdana Menteri Han Duck-soo dan Menteri Keselamatan dan Administrasi Publik Lee Sang-min pada hari Senin (07/08). 

Sekretaris Kim menuturkan bahwa sejak hari Minggu (06/08) kemarin, Presiden Yoon telah memulai pembicaraan tentang opsi lain bersama para menteri terkait, guna memastikan keamanan dan keselamatan para anggota pramuka. Selanjutnya dia mengatakan, rencana darurat itu menunjukkan adanya kemungkinan para peserta dapat pindah ke Seoul dan wilayah sekitarnya untuk melakukan jadwal kegiatan yang masih tersisa. 

Dilansir dari Yonhap News, pemerintah sedang meninjau untuk mengubah akomodasi para peserta menjadi fasilitas-fasilitas yang dimiliki pemerintah daerah, seperti gimnasium dan asrama di universitas di Seoul, serta fasilitas pelatihan untuk berbagai perusahaan publik dan swasta. 

Sementara itu, Organisasi Kepanduan Sedunia mengatakan pada hari Senin (07/08), bahwa pihaknya sudah diinformasikan oleh pemerintah Korea Selatan bahwa semua peserta Jambore akan diperintahkan untuk berangkat lebih awal dari perkemahan Saemangeum karena diperkirakan akan terdampak badai Khanun.

Sehubungan dengan hal itu, Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan menyampaikan telah memutuskan untuk menarik para peserta dari perkemahan Saemangeum secara bertahap mulai hari Selasa (08/08) besok.