Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memerintahkan partai yang berkuasa untuk melakukan persiapan yang lebih "ofensif" untuk menghadapi kemungkinan perang.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah Korea Utara, Kim mengeluarkan perintah tersebut pada hari Rabu (09/08) saat memimpin Rapat Besar Ketujuh Komisi Militer Pusat Kedelapan Partai Pekerja Korea.
Kim menekankan perlunya tentara yang kuat untuk siap mengurangi kekuatan militer musuh terlebih dahulu dan untuk sepenuhnya menghilangkan semua bentuk serangan oleh pasukan musuh jika terjadi perang.
Kim juga menekankan perlunya meningkatkan produksi senjata dan secara aktif melakukan latihan perang untuk memastikan operasi yang efisien dari senjata dan peralatan terbaru negara itu, dan menambahkan bahwa Korea Utara perlu memperkuat potensi perangnya dengan mempertahankan postur tempurnya setiap saat.
Para pengamat percaya bahwa Kim membuat pernyataan terbaru untuk meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea menjelang latihan militer gabungan Korea Selatan-AS yang dijadwalkan akhir bulan ini, dan menggunakan latihan gabungan sebagai dalih untuk provokasi lebih lanjut.
KCNA mengatakan bahwa dalam pertemuan hari Rabu, Kim juga memberhentikan jenderal tertinggi militer, Kepala Staf Umum Pak Su-il dan menunjuk Ri Yong-gil, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat, sebagai penggantinya.