Akibat gelombang panas yang terus berlangsung, jumlah warga yang terdampak akibat suhu panas ekstrem dikonfirmasi mencapai lebih dari 2 ribu orang di seluruh wilayah Korea Selatan.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyatakan bahwa jumlah orang yang mengunjungi ruang gawat darurat di rumah sakit pada hari Selasa (08/08) akibat serangan suhu panas tinggi mencapai 90 orang, sehingga jumlah pasien kumulatif mencapai 2.085 orang.
Jumlah tersebut lebih banyak daripada tahun 2016 lalu, dimana jumlah pasien karena suhu panas tinggi merupakan terbanyak kedua kecuali tahun 2018 lalu, yaitu 1.237 orang. Jika kondisi serupa terus berlanjut, maka musim panas tahun ini akan menjadi musim panas dengan jumlah pasien terdampak suhu panas tinggi paling banyak setelah tahun 2018 lalu.
Jumlah kematian akibat penyakit suhu panas tinggi juga tergolong paling banyak sejak tahun 2018 lalu, yaitu 27 kasus.
Di antara jumlah pasien penyakit akibat suhu panas tinggi, kalangan lansia dengan umur 65 tahun ke atas paling banyak, yaitu 30,9%.
Penyakit akibat suhu panas tinggi biasa muncul paling banyak pada pukul 15.00-16.00 di tempat kerja yang terbuka atau aktivitas di luar ruangan.