Sebuah kelompok masyarakat Korea Selatan, bernama kelompok 'Korean Council for Justice and Remembrance', pada hari Minggu (13/08) menggelar festival budaya kupu-kupu di Seoul untuk menghormati perjuangan para korban kekerasan seksual di masa perang oleh militer Jepang.
Acara tersebut diadakan sehari sebelum 'Hari Peringatan Bagi Korban Kekerasan Seksual Masa Perang Jepang yang jatuh pada hari Senin (14/08) ini.
Dalam festival budaya tersebut, seorang korban yang masih hidup bernama Lee Yong-soo menyerukan dengan suara yang lantang, agar Jepang harus memberikan ganti rugi berdasarkan hukum dan secara resmi meminta maaf kepada para korban.
Diketahui seorang korban bernama Kim Hak-sun untuk pertama kalinya memberikan kesaksian tentang wanita yang mendapatkan tindak kekerasan seksual oleh Jepang pada tanggal 14 Agustus 1991 silam.
Konferensi Solidaritas Asia untuk Menyelesaikan Masalah Wanita Korban Kekerasan Seksual oleh Militer Jepang menetapkan tanggal 14 Agustus itu sebagai ‘Hari Peringatan bagi Korban Kekerasan Seksual Masa Perang Jepang’.