Departemen Pertahanan AS dilaporkan mengatakan pada hari Selasa (15/08) bahwa AS tetap fokus untuk memulangkan anggota militer yang melintasi perbatasan antar-Korea ke Korea Utara pada bulan lalu dengan selamat.
Menurut Reuters, sebuah sumber Pentagon mengeluarkan pernyataan tersebut tidak lama setelah Korea Utara mengklaim bahwa Prajurit Angkatan Darat AS Travis King menyatakan kesediaannya untuk mencari perlindungan di Korea Utara atau negara ketiga.
Sumber itu mengatakan bahwa AS tidak dapat memverifikasi dugaan komentar King tersebut, namun prioritas Pentagon adalah membawanya pulang dan bekerja melalui semua saluran yang tersedia untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pernyataan tersebut muncul setelah Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) di Pyongyang mengatakan bahwa prajurit Angkatan Darat itu dengan sengaja masuk ke Korea Utara saat sedang melakukan tur di Area Keamanan Bersama pada tanggal 18 Juli dan dia telah mengakui memasuki negara itu secara ilegal.
KCNA juga mengatakan bahwa dia mengaku telah memutuskan untuk masuk ke wilayah Korea Utara karena dirinya "memendam perasaan yang tidak nyaman atas penganiayaan yang tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di dalam pasukan Angkatan Darat AS."
AS dilaporkan telah berusaha menghubungi Korea Utara melalui Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai keberadaan King, namun belum mendapatkan informasi yang berarti.