Pada tahun 2016 lalu saat Asosiasi Pengusaha Korea Selatan ditunjuk sebagai penghubung antara dunia politik dan dunia ekonomi, mendorong sebagian besar perusahaan besar utama Korea Selatan seperti Grup Samsung keluar dari asosiasi tersebut. 

Belakangan ini, perusahaan yang pernah keluar dari Asosiasi Pengusaha Korea itu tengah membahas untuk menjadi anggota kembali, dan Komite Pengawasan Kepatuhan Hukum Samsung mengusulkan 'keanggotaan kembali bersyarat' untuk pertama kali, yaitu Samsung segera melepaskan diri dari Asosiasi Pengusaha Korea apabila terdapat masalah keterikatan antara dunia politik dan ekonomi di asosiasi tersebut setelah menjadi anggota kembali.  

Diketahui Komite Pengawasan Kepatuhan Hukum Samsung merupakan organisasi indepeden yang berdiri pada tahun 2020 lalu, setelah pengadilan mengusulkan penyediaan sarana pengawasan kepatuhan hukum intern akibat 'kasus campur tangan dalam urusan kenegaraan' di bawah mantan pemerintahan Park Geun-hye. 

Samsung melepaskan diri dari Asosiasi Pengusaha Korea Selatan pada bulan Februari tahun 2017, lalu karena asosiasi itu mengumpulkan dana besar dari anggota perusahaan untuk mendirikan yayasan olahraga K dan yayasan Mir dengan permintaan dari Kantor Kepresidenan Cheongwadae. 

Apabila Samsung memutuskan kembali ke Asosiasi Pengusaha Korea Selatan, maka ada kemungkinan besar SK, Hyundai Motor Company, LG, dan lainnya juga akan ikut bergabung kembali. 

Pada bulan Mei lalu, Asosiasi Pengusaha Korea mengumumkan langkah inovasi melalui penggabungan dengan Lembaga Riset Ekonomi Korea di bawahnya untuk dilahirkan kembali sebagai wadah pemikir ekonomi dengan memutus keterikatan dengan dunia politik.