Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa rencana Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi zat radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut harus dilakukan dengan cara yang transparan dan berdasarkan kajian ilmu pengetahuan.
Yoon menyampaikan hal tersebut pada hari Jumat (18/08) dalam konferensi pers bersama yang diadakan di Camp David setelah pertemuan tiga arah dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk menanggapi pertanyaan tentang pemahamannya terhadap rencana Tokyo.
Presiden mengatakan bahwa ia percaya prioritas harus diberikan pada kesehatan dan keselamatan rakyat ketiga negara dan seluruh umat manusia.
Meskipun mencatat bahwa rencana pembuangan air tidak termasuk di antara topik yang dibahas dalam KTT tersebut, Yoon mengatakan bahwa efek dari air yang terkontaminasi tidak hanya akan berdampak pada rakyat ketiga negara, tetapi juga pada negara-negara lain.
Presiden mengatakan bahwa dirinya mempercayai hasil tinjauan Badan Tenaga Atom Internasional atas rencana tersebut, tetapi dengan cepat menekankan bahwa masyarakat internasional perlu memeriksa dengan cara yang bertanggung jawab dan transparan apakah proses pembuangan itu dilakukan sesuai rencana.