Kantor Kepresidenan Korea Selatan membeberkan makna dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Korea Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang digelar di AS pada akhir pekan lalu. Dimana ketiganya membuat peningkatan keamanan yang dibutuhkan Korea Selatan semakin lebih kuat.
Juru Bicara Kepresidenan Lee Do-woon mengatakan dalam pengarahan pers pada hari Senin (21/08) bahwa Korea Selatan telah memiliki sistem mendasar dalam tanggapan terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara setelah tercapainya 'Deklarasi Washington' dan pembentukan 'Kelompok Konsultasi Nuklir (NCG)' pada KTT Korea Selatan dan AS pada bulan April lalu. Selanjutnya keamanan Korea Selatan tersebut dinilai lebih kuat lagi berkat pertemuan puncak tiga arah kali ini.
Jubir Lee melanjutkan bahwa KTT tersebut adalah pertemuan mandiri pertama antara Korea Selatan, AS dan Jepang, yang memiliki makna simbolis dan pesan besar bagi komunitas internasional. Disebutkan pula, hal itu sangat berdampak signifikan, karena pertama kalinya ketiga negara secara formal mendeklarasikan hubungan trilateral kepada dunia internasional melalui sebuah dokumen.
Dalam hal kinerja di bidang ekonomi, Lee menuturkan bahwa saat ketiga pihak akan memperluas pertukaran teknologi dan sumber daya manusia di teknologi tinggi seperti kecerdasan buatan (AI), ruang angkasa, dan kuantum, maka hal itu dapat mendorong terciptanya efek ekonomi langsung, termasuk terciptanya lowongan kerja dan bahkan mengamankan dorongan pertumbuhan di masa depan.
Selanjutnya dia mengatakan ketiga negara akan memiliki kekuatan ekonomi yang luar biasa, yang tidak dapat dibandingkan dengan blok atau kekuatan ekonomi lainnya.
Jubir Lee mengungkapkan perasaan bangganya bahwa Korea Selatan telah dipanggil untuk memimpin dunia dengan cara baru dalam bekerja sama dan untuk berdiri bersama AS dan Jepang.