Militer Korea Selatan memaparkan bahwa klaim Korea Utara yang telah melakukan latihan penembakan rudal jelajah strategis terkesan dilebih-lebihkan dan adanya banyak informasi yang tidak sesuai fakta.

Pejabat Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan kepada media di Kementerian Pertahanan pada hari Senin (21/08), bahwa klaim Korea Utara yang telah menembakkan rudal antarkapal dengan jarak yang sangat pendek dinilai mustahil. Hal itu disebabkan, karena penembakan rudal jelajah tidak memungkinkan dengan kapal kecil seperti yang digunakan oleh Pyongyang.

Selanjutnya, menanggapi klaim Korea Utara bahwa rudal itu segera mencapai target mereka secara presisi, pejabat tersebut mengatakan bahwa Seoul, melalui peralatan pemantauannya, mendeteksi bahwa Pyongyang sebenarnya meleset dari target. 

Pejabat itu melanjutkan bahwa Seoul dan Washington terus berupaya untuk mendeteksi tanda-tanda terkait dan tetap memantau situasi secara real time.

Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) sebelumnya memberitakan bahwa pemimpin Kim Jong-un mengawasi latihan uji rudal jelajah strategis di atas kapal perang Angkatan Laut, yang dilakukan bertepatan dengan latihan militer gabungan Ulchi Freedom Shield (UFS) yang dimulai pada Senin ini.  

JCS mengatakan militer berencana untuk secara menyeluruh melakukan latihan gabungan pada tingkat tertinggi di bawah postur pertahanan gabungan yang kuat, dan juga menjaga kesiapsiagaan berdasarkan sistem untuk menanggapi setiap provokasi Korea Utara dengan ketat.