Korea Utara kembali meluncurkan kendaraan peluncur antariksa yang diperkirakan sebagai satelit militer pengintai.
Peluncuran itu dilakukan setelah 85 hari sejak peluncuran pertamanya, yaitu Chollima-I yang memuat satelit militer Malligyong-1 pada 31 Mei lalu. Namun, dilaporkan peluncuran kali ini pun juga mengalami kegagalan.
Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan bahwa Korea Utara telah meluncurkan 'kendaraan peluncur antariksa' yang diklaim oleh Korea Utara sendiri ke arah selatan pada hari Kamis (24/08) pukul 03.50, namun gagal seperti peluncuran pertamanya.
Menurut JCS, kendaraan peluncur itu diluncurkan di sekitar Tongchang-ri di Provinsi Pyongan Utara dan melintas di udara wilayah laut barat.
JCS menerangkan bahwa pihaknya telah mendeteksi adanya tanda-tanda peluncuran sebelumnya, dan terus memantau proses peluncuran sejak diluncurkan.
JCS menekankan bahwa peluncuran Korea Utara kali ini jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang segala bentuk peluncuran dengan teknologi rudal balistik.
JCS menyatakan bahwa pihaknya akan meneruskan latihan tahunan Ulchi Freedom Shield (UFS) dengan tingkat kewaspadaan pertahanan yang kuat.
Pada hari Selasa (22/08), Korea Utara telah melaporkan kepada Pasukan Penjaga Pantai Jepang bahwa pihaknya akan meluncurkan satelit antara hari Kamis (24/08) pekan ini atau (31/08) pekan depan.
Meski titik orbit yang pasti belum diumumkan, namun tampaknya akan sama dengan peluncuran satelit militer pada akhir Mei lalu jika satelit itu berjalan sesuai rencana.